BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ibadah sunnah adalah ibadah yang
apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa.
Sengaja disyariatkan Shalat sunnat ialah untuk menambal kekurangan yang mungkin
terdapat pada shalat-shalat fardhu.Karena Shalat itu mengandung keutamaan yang
tidak terdapat pada ibadah-ibadah lain. Umumnya, setiap individu memandang
bahwa Shalat sunnah itu tidak begitu penting karena ada ibadah lain yang lebih
penting dan hukumnya wajib yaitu Shalat fardhu. Dalam hal ini penyusun merasa
tertarik untuk membuat makalah yang membahas tentang Shalat tahajjud. Maka
dengan ini penyusun mengambil judul “ShalatTahajjud”.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
yang dimaksud dengan shalat Tahajud?
2.
Sebutkan
keutamaan Shalat Tahajud?
3.
Sebutkan
dalil mengenai shalat Tahajud?
C.
TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui lebih dalam tentang
sholat tahajjud dan alasan-alasan orang melakukan dan tidak melakukan shalat
tahajud, seta mengetahui manfaat dan keutamaan shalat tahajud bagi peserta
didik sehingga dapat mempraktekkannya dalam kesehariannya untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Shalat Tahajud
Shalat tahajjud adalah shalat sunnah
yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur, adapun batas
waktunya adalah setelah shalat isya sampai sebelum subuh. Shalat Tahajjud
merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari sesudah tidur
walaupun tidurnya hanya sebentar saja. Jadi apabila shalat tersebut dikerjakan
tanpa tidur sebelumnya, maka bukan dinamakan sebagai shalat tahajjud. Shalat
Shalat tahajjud itu dapat dikerjakan dipermulaan, di pertengahan atau di
penghabisan malam, asalkan sesudah menunaikan shalat isya dan sesedah tidur.
Sebaik-baiknya waktu untuk melakukan shalat malam itu ialah sepertiga malam
yang terakhir. Tahajjud hukumnya adalah sunnah,tapi sangat dianjurkan
dikerjakan.
Waktu
pelaksanaan shalat tahajud padawaktumalamadalah:
a. Sepertiga pertama, yaitu kira-kira ba’da isya sampai jam 22, ini saat
utama.
b. Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam 22 sampai dengan jam 1,
ini saat yang lebih utama,
c. Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 1 sampai dengan masuknya
waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama.[1]
Shalat tahajud
disebut juga dengan shalat qiyamul lail. Menurut keterangan yang sahih, saat
ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim
bertanya kepada sahabat Abu Dzar: “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita
mengerjakan sholat malam?”Sahabat Abu Dzar menjawab: “Aku telah bertanya kepada
Rasulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.”Rasulullah SAW
bersabda:“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya
sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad).
2.
Lafadh
Niat Shalat Tahajud
Inilah lafadh niat
shalat tahajud:
“Ushalli sunnatal
tahajjudi rak’ataini lillahi Ta’aalaa”
Artinya: “Sahajaaku shalat sunnah tahajjud dua rakaat
karena Allah”
3.
Tata
Cara ShalatTahajud
a.
Setelah takbiratul ihram (takbir pertama), baca
surat Al Fatihah dan setelah itu disunnahkan membaca surat Al-Kafirun,
b.
Raka’at kedua membaca Al Fatihah dan surat Al
Ikhlas,
c.
Waktu ruku’ membaca Subhana Rabbiyal Adzimi Wabihamdih
3x.
d.
Waktu sujud membaca Subhana Rabbiyal A’laWabihamdih
3x.
4.
Keutamaan Shalat Tahajud
Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat
di waktu malam” (HR. Muslim). Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda
: “Barangsiapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata
tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di
dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun
lima keutamaan di dunia itu, ialah :
1.
Akan dipelihara oleh Allah
SWT dari segala macam bencana.
2.
Tanda ketaatannya akan tampak
kelihatan dimukanya.
3.
Akan dicintai para hamba
Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4.
Lidahnya akan mampu mengucapkan
kata-kata yang mengandung hikmah.
5.
Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam
agama.
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1.
Wajahnya berseri ketika bangkit
dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2.
Akan mendapat keringanan ketika
di hisab.
3.
Ketika menyebrangi jembatan
Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangatcepat, seperti halilintar
yang menyambar.
4.
Catatan amalnya diberikan ditangan
kanan.
Bersabda Rasulullah SAW
:“Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang
Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT,
niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim
).
Nabi SAW bersabda lagi :“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim).
Setiap
Muslim seharusnya memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan shalat Tahajud
setiap malam hingga menjadi terbiasa. Orang-orang saleh zaman dahulu tekun
menjalankannya, baik pada musin panas maupun dingin. Mereka memandang
seolah-olah shalat Tahajud itu adalah sesuatu yang wajib (HR Tirmidzi).
Jika terlewatkan sekali
saja, mereka menganggap itu sebagai musibah yang besar. Pastinya, selain
sebagai ‘mesin keimanan’, Tahajud memberikan banyak manfaat besar dalam
kehidupan mereka yang istiqamah menjalankannya.[2]
Di antaranya, pertama,
untuk menjaga kesehatan. Tidak diragukan lagi, shalat Tahajud menjadi terapi
pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Karena itu, orang-orang yang
membiasakan diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak
mudah terserang penyakit.
Rasulullah SAW bersabda,
"Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh
sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan
dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh."
(HR Tirmidzi).
Kedua, menjaga ketampanan
atau kecantikan. Setap manusia pasti mendambakan ketampanan atau kecantikan
dalam dirinya. Melalui terapi shalat Tahajud, seseorang dapat meraih apa yang
didambakannya tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun. Yaitu, jaminan ketampanan
atau kecantikan yang dihasilkan dari shalat Tahajud tidak terbatas pada
tampilan lahir, juga dapat menghasilkan ketampanan atau kecantikan batin.
Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat
tampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga, shalat Tahajud
juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas kerja yang berbasis
spiritualitas. Karena itu, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya
manusia (SDM) yang andal secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah
membiasakan shalat Tahajud pada setiap malamnya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika
tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: ‘Malam
masih panjang, maka tidurlah.’ Jika orang tadi bangun lalu berzikir kepada
Allah SWT, terlepas satu ikatan. Jika dia berwudhu, terlepas satu ikatan yang
lainnya. Dan jika dia melaksanakan shalat, terlepas semua ikatannya. Pada
akhirnya, dia akan menjadi segar (produktif) dengan jiwa yang bersih. Jika
tidak, dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas.” (HR
Bukhari).
Keempat, mempercepat
tercapainya cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara
maksimal guna menggapai cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya
membiasakan diri untuk shalat Tahajud karena doa yang mengiringi Tahajud akan
dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Ketahuilah sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang
yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu
dan melakukan shalat. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Apa yang
mendorong hamba-Ku melakukan ini?' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, ia
melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.'” Allah berfirman,
“Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan
(cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR Ahmad).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam
hari setelah tidur, adapun batas waktunya adalah setelah shalat isya sampai sebelum
subuh. Shalat Tahajjud merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam
hari sesudah tidur walaupun tidurnya hanya sebentar saja.
2. Waktu pelaksanaan shalat tahajud
padawaktumalamadalah:
a.
Sepertiga
pertama, yaitu kira-kira ba’da isya sampai jam 22, ini saat utama.
b.
Sepertiga
kedua, yaitu kira-kira dari jam 22 sampai dengan jam 1, ini saat yang lebih
utama,
c.
Sepertiga
ketiga, yaitu kira-kira dari jam 1 sampai dengan masuknya waktu subuh, ini
adalah saat yang paling utama.
3.
Rasulullah
SAW bersabda, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi
orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah,
pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam
penyakit dari tubuh." (HR Tirmidzi).
B.
SARAN
Dalam penyusunan makalah ini memang
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar dalam penulisan karya ilmiah yang akan datang akan
lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Moh Rifa’I, RisalahTuntunanShalatLengkap,
Semarang: PT. KaryaToha Putra, 2014
M.shodiq Mustika dan Rusdin S. Rauf, Keajaiban Shalat
Tahajud, Bandung: Qultummedia, 2008
No comments:
Post a Comment