Monday, July 3, 2017

Makalah Pengertian dan Hikmah Shalat Tahajjud - Materi Pai

BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
            Ibadah sunnah adalah ibadah yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Sengaja disyariatkan Shalat sunnat ialah untuk menambal kekurangan yang mungkin terdapat pada shalat-shalat fardhu.Karena Shalat itu mengandung keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah lain. Umumnya, setiap individu memandang bahwa Shalat sunnah itu tidak begitu penting karena ada ibadah lain yang lebih penting dan hukumnya wajib yaitu Shalat fardhu. Dalam hal ini penyusun merasa tertarik untuk membuat makalah yang membahas tentang Shalat tahajjud. Maka dengan ini penyusun mengambil judul “ShalatTahajjud”.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang dimaksud dengan shalat Tahajud?
2.      Sebutkan keutamaan Shalat Tahajud?
3.      Sebutkan dalil mengenai shalat Tahajud?

C.     TUJUAN PENULISAN
            Untuk mengetahui lebih dalam tentang sholat tahajjud dan alasan-alasan orang melakukan dan tidak melakukan shalat tahajud, seta mengetahui manfaat dan keutamaan shalat tahajud bagi peserta didik sehingga dapat mempraktekkannya dalam kesehariannya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.


BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Shalat Tahajud
            Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur, adapun batas waktunya adalah setelah shalat isya sampai sebelum subuh. Shalat Tahajjud merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari sesudah tidur walaupun tidurnya hanya sebentar saja. Jadi apabila shalat tersebut dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka bukan dinamakan sebagai shalat tahajjud. Shalat Shalat tahajjud itu dapat dikerjakan dipermulaan, di pertengahan atau di penghabisan malam, asalkan sesudah menunaikan shalat isya dan sesedah tidur. Sebaik-baiknya waktu untuk melakukan shalat malam itu ialah sepertiga malam yang terakhir. Tahajjud hukumnya adalah sunnah,tapi sangat dianjurkan dikerjakan.
            Waktu pelaksanaan shalat tahajud padawaktumalamadalah:
a.    Sepertiga pertama, yaitu kira-kira ba’da isya sampai jam 22, ini saat utama.
b.    Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam 22 sampai dengan jam 1, ini saat yang lebih utama,
c.    Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 1 sampai dengan masuknya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama.[1]
            Shalat tahajud disebut juga dengan shalat qiyamul lail. Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar: “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?”Sahabat Abu Dzar menjawab: “Aku telah bertanya kepada Rasulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.”Rasulullah SAW bersabda:“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad).

2.      Lafadh Niat Shalat Tahajud
            Inilah lafadh niat shalat tahajud:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikLiFMrxMhpPcujPxCJEAP3M66UGNflJc0VnaxPPMbF3ctPDnGkVjlMPrHn-GdpT1I8gPl_FQnyy99VcjYsHolaRaQbp0tXPxJZg9F_Up_M47mebVhU6NI33dgmPsx4WPXrvt_DiVD3jI/s1600/Tahajud.jpg
“Ushalli sunnatal tahajjudi  rak’ataini lillahi Ta’aalaa”
Artinya: “Sahajaaku shalat sunnah tahajjud dua rakaat karena Allah
3.      Tata Cara ShalatTahajud
a.       Setelah takbiratul ihram (takbir pertama), baca surat Al Fatihah dan setelah itu disunnahkan membaca surat Al-Kafirun,
b.      Raka’at kedua membaca Al Fatihah dan surat Al Ikhlas,
c.       Waktu ruku’ membaca Subhana Rabbiyal Adzimi Wabihamdih 3x.
d.      Waktu sujud membaca Subhana Rabbiyal A’laWabihamdih 3x.

4.      Keutamaan Shalat Tahajud
            Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” (HR. Muslim). Tentang keutamaan shalat Tahajud  tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barangsiapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
    Adapun lima keutamaan di dunia itu, ialah :
1.      Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2.      Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3.      Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4.      Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5.      Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.


Sedangkan  yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1.      Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2.      Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3.      Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangatcepat, seperti halilintar yang menyambar.
4.      Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
            Bersabda Rasulullah SAW :“Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim ).

            Nabi SAW bersabda lagi :“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim).

            Setiap Muslim seharusnya memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan shalat Tahajud setiap malam hingga menjadi terbiasa. Orang-orang saleh zaman dahulu tekun menjalankannya, baik pada musin panas maupun dingin. Mereka memandang seolah-olah shalat Tahajud itu adalah sesuatu yang wajib (HR Tirmidzi). 
            Jika terlewatkan sekali saja, mereka menganggap itu sebagai musibah yang besar. Pastinya, selain sebagai ‘mesin keimanan’, Tahajud memberikan banyak manfaat besar dalam kehidupan mereka yang istiqamah menjalankannya.[2]
            Di antaranya, pertama, untuk menjaga kesehatan. Tidak diragukan lagi, shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
            Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh." (HR Tirmidzi).
            Kedua, menjaga ketampanan atau kecantikan. Setap manusia pasti mendambakan ketampanan atau kecantikan dalam dirinya. Melalui terapi shalat Tahajud, seseorang dapat meraih apa yang didambakannya tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun. Yaitu, jaminan ketampanan atau kecantikan yang dihasilkan dari shalat Tahajud tidak terbatas pada tampilan lahir, juga dapat menghasilkan ketampanan atau kecantikan batin.
            Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
            Ketiga, shalat Tahajud juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas kerja yang berbasis spiritualitas. Karena itu, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang andal secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah membiasakan shalat Tahajud pada setiap malamnya.
            Rasulullah SAW bersabda, "Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: ‘Malam masih panjang, maka tidurlah.’ Jika orang tadi bangun lalu berzikir kepada Allah SWT, terlepas satu ikatan. Jika dia berwudhu, terlepas satu ikatan yang lainnya. Dan jika dia melaksanakan shalat, terlepas semua ikatannya. Pada akhirnya, dia akan menjadi segar (produktif) dengan jiwa yang bersih. Jika tidak, dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas.” (HR Bukhari).
            Keempat, mempercepat tercapainya cita-cita dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksimal guna menggapai cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya membiasakan diri untuk shalat Tahajud karena doa yang mengiringi Tahajud akan dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan.
            Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan melakukan shalat. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.'” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan (cita-citakan) dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR Ahmad).


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
1.      Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur, adapun batas waktunya adalah setelah shalat isya sampai sebelum subuh. Shalat Tahajjud merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari sesudah tidur walaupun tidurnya hanya sebentar saja.
2.      Waktu pelaksanaan shalat tahajud padawaktumalamadalah:
a.       Sepertiga pertama, yaitu kira-kira ba’da isya sampai jam 22, ini saat utama.
b.      Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam 22 sampai dengan jam 1, ini saat yang lebih utama,
c.       Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 1 sampai dengan masuknya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama.

3.      Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh." (HR Tirmidzi).

B.     SARAN
            Dalam penyusunan makalah ini memang masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penulisan karya ilmiah yang akan datang akan lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Moh Rifa’I, RisalahTuntunanShalatLengkap, Semarang: PT. KaryaToha Putra, 2014

M.shodiq Mustika dan Rusdin S. Rauf, Keajaiban Shalat Tahajud, Bandung: Qultummedia,            2008




[1]MohRifa’I, RisalahTuntunanShalatLengkap, (Semarang: PT. KaryaToha Putra, 2014) Hal. 88
[2] M.shodiq Mustika dan Rusdin S. Rauf, Keajaiban Shalat Tahajud, (Bandung: Qultummedia, 2008) hal. 19

No comments:

Post a Comment